Pihak. Memihak. Berpihak. Pihak sebelah. Pihak sana, pihak sini. Ikut pihak mana? Hidup ini membuat diri kita manusia terombang-ambing antara dua pihak. Tidak pernah ada satu manusia pun yang tidak berpihak. Selalu hidup dalam berpihak. Hanya ada dua pihak. Pihak yang baik atau pihak yang buruk. Ini saja. Tiap kita, ada di pihak yang baik atau di pihak yang buruk.
Pihak. Pribadi yang berpihak pada yang baik, disebut manusia baik. Pribadi yang berpihak pada yang buruk, dikelompokkan sebagai pribadi buruk atau jahat. Hanya itu saja, baik atau buruk. Ini tergantung pada dorongan dari empat unsur dalam diri kita, Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. (4N, Kwadran Bele, 2011).
Pihak. Nafsu kita selalu mendorong untuk menyukai hal, barang atau orang tertentu. Kalau itu yang baik, maka diri kita waktu itu ada di pihak yang baik. Kalau buruk, dan kita mau yang buruk itu, maka dengan sendirinya kita di pihak yang buruk.
Pihak. Nalar kita selalu juga mendorong diri kita untuk berpikir dan timbang pilihan kita jatuh pada hal, barang atau orang yang baik atau buruk. Pilih dan putuskan pegang yang baik, berarti kita berada di pihak yang baik, kalau yang buruk, ada di pihak yang buruk.
Pihak. Naluri kita pun tertantang selalu untuk berada di pihak mana. Yang baik atau yang buruk. Kalau sesama yang baik yang kita pilih dan jadikan dia sebagai teman, maka pada waktu itu kita di pihak yang baik. Kalau yang kita pilih itu teman yang buruk, kita sedang berada di pihak yang buruk.
Pihak. Nurani kita ini menentukan. Kalau Nafsu + Nalar + Naluri sudah berada di pihak yang baik, maka Nurani kita bergembira karena diri kita masuk di pihak orang yang baik. TUHAN mau yang itu. Kalau tiga unsur dalam diri kita itu pilih yang buruk, maka diri kita sedang berada di pihak yang buruk dan kita dikenal sebagai orang yang buruk atau dengan kata lain, orang jahat.
Pihak. Harus pilih yang baik supaya kita jadi orang baik. TUHAN, PENCIPTA kita itu Mahabaik, maka kita wajib pikir yang baik, omong yang baik, buat yang baik, dan jadilah orang yang baik di hadapan sesama dan dengan sendirinya di hadapan TUHAN. Genaplah tujuan kita berada di dunia ini sesuai dengan Kehendak PENCIPTA kita, jadi orang baik yang sedang berada di pihak yang baik.