Devosi

MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA

DALAM KEHIDUPAN KELUARGA KATOLIK

Konggres Legio Maria Kuria Mater Beatissima ke-11

Paroki St. Familia Sikumana, Sabtu, 30 November 2024

Anton Bele – Katekis

  1. Istilah: (Bahasa Latin): Devotio = Ibadah. Latria = penyembahan. Dulia = penghormatan, Hyperdulia = Penghormatan yang paling tinggi. Dulia atau Devosi: penghormatan kepada orang-orang kudus dan hal-hal yang kudus.

Hyperdulia: Penghormatan Istimewa kepada Bunda Maria.

  1. Empat Dogma tentang Bunda Maria: (Ajaran Resmi Gereja Katolik)

1). Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal : Maria Immaculata, Paus Pius IX, 8 Desember 1854.  2). Maria Bunda Allah: Maria Mater Dei. (Konsili Efesus 431, dikukuhkan lagi Konsili Kalsedon 451). 3). Maria tetap perawan: Virgo semper Maria  (Konsili Konstantinopel II, 553): Bunda Maria tetap Perawan, sebelum melahirkan, waktu melahirkan dan sesudah melahirkan. 4).Bunda Maria diangkat ke Surga dengan jiwa dan badan. Maria Assumpta. (Paus Pius XII, 1 November 1950).

  1. Gelar-gelar untuk Bunda Maria: 50 gelar. (Litani Bunda Maria).
  2. Pesta: kalender liturgi. Ada 15 Pesta: 1). 1 Januari, Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. 2). 11 Februari, SP Maria dari Lourdes. 3). 25 Maret, Hari Raya Kabar Sukacita. 4). 13 Mei, SP Maria dari Fatima. 5). 29 Mei, SP Maria Bunda Gereja. 6). 31 Mei, SP Maria mengunjungi Elisabet. 7). 17 Juni, Hati Tak Bernoda SP Maria. 8). 5 Agustus, Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria di Roma. 9). 15 Agustus, Hari Raya SP Maria diangkat ke Surga. 10). 22 Agustus, SP Maria. 11). 8 Septermber, Pesta Kelahiran SP Maria. 12). 15 Septermber, SP Maria Berdukacita. 13). 7 Oktober, SP Maria Ratu Rosario. 14). 8 Desember, Hari Raya SP Maria dikandung tanpa noda. 15). 25 Desember, Hari Raya Natal.
  3. Dua Bulan untuk menghormati Bunda Maria: Mei, bulan Maria, suka-cita dan kasih, hadiahkan kuntum mawar (rosa), untaian kuntum mawar (rosarium) kepada Bunda Maria. Oktober, Bulan Rosario, bulan perjuangan dan kemenangan, secara khusus, menghormati Bunda Maria sebagai Ratu Rosario (tgl. 7 Oktober). Pasukan Katolik menang lawan Pasukan Turki di Lepanto, 7 Oktober 1571, karena Paus Pius V ajak umat doa Rosario. Tahun 1572, Paus Gregorius XIII, tetapkan sebagai Mukjizat Rosario.
  4. Doa-doa untuk menghormati Bunda Maria:
  5. Doa Rosario: Tanda Salib, doa Tobat, Kemuliaan, Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Doa Fatima ‘Ya Yesus Yang Baik…’. Empat peristiwa: Gembira (Senin, Sabtu). Peristiwa Sedih (Selasa, Jumat). Peristiwa Mulia (Kamis). Peristiwa Mulia (Rabu, Minggu).
  6. Magnificat: Nyanyian Pujian Maria, Luk 1:46-56.
  7. Kabar malaikat (Masa Biasa), Ratu surga (Masa Paskah).
  8. Litani: pujian kepada Bunda Maria, ada 50 Gelar.
  9. Salam maria: Doa ini ditetapkan rumusannya oleh Paus Pius V, 1568.

Dua bahagian: a. Pujian. b. Permohonan: “doakanlah kami”.

  1. Tujuh Duka Bunda Maria:

1).  Ramalan Simeon: suatu pedang akan menembus jiwamu. (Luk 2:34-35).

2).  Pengungsian ke Mesir (Mat 2:13-15).

3).  Yesus hilang dan ditemukan di Bait Allah (Luk 2:43-45).

4).  Maria bertemu dengan Yesus yang memanggul SalibNya ke Bukit Kalvari.

5).  Maria berdiri di kaki Salib Yesus (Yoh 19:25-27)

6).  Yesus diturunkan dari Salib dan dipangku oleh Bunda Maria. (Pieta).

(Mat 27:57-59).

7).  Yesus dibaringkan di dalam makam. (Yoh 19:40-42).

  1. Mukjizat:
  2. 1. Loreto: di Italia, ada Gereja, di dalamnya ada rumah kecil yang diyakini sebagai rumah yang pernah ditinggali oleh Keluarga Kudus di Nazareth, diterbangkan oleh Malaekat ke kota Loreto. Di tempat ini Bunda Maria dihormati sebagai Ibu Keluarga Kudus dari Nazareth.
  3. 2. Lourdes: 11 Februari – 16 Juli (18 kali) 1858, Bunda Maria menampakkan diri kepada Bernadete, dan memperkenalkan diri sebagai ‘Perawan Yang dikandung tanpa noda’. Ciri: patung Bunda Maria, berpakaian putih, berikat pinggang biru, di atas kakinya ada bunga mawar berwarna keemasan, di dalam Gua, dan ada air yang mengalir secara ajaib sampai sekarang.
  4. 3. Fatima: Bunda Maria menampakkan diri kepada 3 Anak, Lusia, Fransisko dan Yasintha pada tahun 1917, 13 Mei – 13 Oktober. Bunda Maria memperkenalkan diri sebagai ‘Ratu Rosario’, minta kepada 3 anak untuk berkurban dan berdoa untuk orang-orang berdosa supaya bertobat dan memperpoleh pengampunan dari Tuhan Yesus. Fransisko dan Yasintha sudah digelar sebagai Santo dan Santa oleh Paus Fransiskus, tgl. 13 Mei 2017. Fransisko meninggal pada tahun 1918, dalam usia 9 tahun dan Jasinta meninggal dalam usia 11 tahun.
  5. Guadalupe: Di Meksiko, Amerika Selatan, Bunda Maria menampakkan diri kepada seorang duda berumur 57 tahun, sebanyak empat kali, bernama Juan Diego, pada hari Sabtu, 9 Desember 1531. Ada keajaiban, mawar yang diberikan kepada Juan Diego untuk dibawa ke Uskup, menjadi Lukisan di mantel bersama lukisan Bunda Maria.
  6. Garabandal: Di Spanyol Utara, tahun 1961-1965, penampakan Bunda Maria bersama Malaekat Agung Mikhael kepada empat siswi sekolah dasar di desa Garabandal.
  7. Sarana: tempat ziarah, patung, gambar, skapulir, relikwi, lambang Menghormati Bunda Maria dengan berbagai sarana: Tempat seperti Gereja, Kapela, ruang, gua, taman. Patung dalam berbagai bentuk sesuai dengan tradisi dan tujuan, gambar kudus, skapulir (potongan kain atau lambang lain yang diberkati), relikwi berupa peninggalan dan lambang-lambang lain seperti bulan, bintang, hati, bunga mawar, cahaya.
  8. Cara: Cara menghormati Bunda Maria ini rupa-rupa sesuai tradisi setempat yang diakui oleh pimpinan Gereja. Berdoa rosario sendiri atau bersama, menyanyikan lagu-lagu, mengadakan perarakan, mengadakan novena (doa dengan wujud tertentu selama sembilan hari berturut-turut).
  9. Tradisi devosi setiap hari: Senin, menyembah Roh Kudus; Selasa, menghormati Malaekat, khususnya Malaekat Pelindung; Rabu, menghormati Santu Yosef; Kamis, menyembah Tuhan Yesus dalam Sakramen Mahakudus (Salve = Salam). Jumat, menyembah Tuhan lewat Sembah sujud kepada Hati Amat Kudus Tuhan Yesus; Sabtu, menghormati Bunda Maria. Minggu, menyembah Tritunggal-Mahakudus.

 

  1. Doa Malaekat: Tradisi membagi hari atas lima bahagian: 1.Jam 01.00 – 06.00, diawali dengan doa Malaekat (Angelus) atau Ratu Surga ditandai dengan bunyi lonceng gereja; 2. Jam 06.00 – 12.00, diawali  dengan doa Malaekat (Angelus) atau Ratu Surga disertai dengan bunyi lonceng gereja; 3. Jam 12.00 – 18.00 / jam 6 sore, diawali dengan doa yang sama dan lonceng gereja. Jam 18.00 –  21.00 (sembilan malam), diawali dengan doa yang sama dan lonceng Gereja. 5. Jam 21.00 – 24.00 (jam 12 tengah malam), diawali dengan doa yang sama. Tradisi ini dipegang teguh di biara-biara kontemplatif, seperti Benedictin dan Trapist, sedangkan untuk kita umat biasa, masih dipertahankan tiga waktu, jam 06.00, jam 12.00, jam 18.00. Bunyi lonceng itu mempunyai maksud sesuai rumusan berkat atas lonceng sebelum digantung di tempat yang tinggi, menara gereja: “Ya Tuhan, berkatilah logam ini agar gaungnya bergema ke seluruh penjuru mata angin mewartakan kabar keselamatan kekal. Amin”.
  2. Niat: Setiap Keluarga Katolik adalah Keluarga Kudus, Sancta Familia, harus meneladani Keluarga Kudus dari Nazareth. Melalui Baptis, Mama+Bapa+Anak2+Cucu-cucu, Kudus. Dosa adalah pikiran, perkataan, perbuatan, kelalaian melawan ke-KUDUS-an. BUNDA MARIA, teladan bagi kita Keluarga Katolik dalam hidup sehari-hari.

Catatan: Ringkasan keterangan ini disarikan dari berbagai sumber sesuai ajaran resmi dan tradisi dalam Gereja Katolik. Disarikan oleh: Anton Bele, Katekis Paroki Santu Fransiskus dari Assisi, Kolhua, Kupang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *