Kendali diri

Kendali diri. Memangnya diri itu kuda? Kendali. Atau kekang. Kekang diri? Yah, dua-duanya sama arti, kekang diri, kendali diri. Ibarat kuda, dikendalikan agar ikut jalan sesuai kehendak tuannya. Begitu pun diri kita, harus dikendali. Setiap saat. Tidak boleh lepas kendali. Kalau diri dikendali, siapa yang pegang kendali? Yah, diri yang pegang kendali dan diri kendali diri. Hidup sering runyam karena diri lepas kendali. Hidup itu jalan. Diri harus ikut jalan itu. Makanya harus dikendali agar tetap ikut jalan itu. Bagaimana diri kendali diri? Dalam diri ada Nafsu. Karena ada Nafsu, diri kita ingin apa saja yang ia mau. Sabar, ada Nalar. Nalar inilah yang kendali Nafsu dengan berbagai pertimbangan sehingga Nafsu tidak seenaknya ikut Nafsu punya mau. Lalu ada Naluri. Naluri ini kendali diri kita untuk ingat ada diri-diri yang lain. Makanya diri kita kendali diri kita untuk tidak bersenggolan dengan diri yang lain. Terakhir ada Nurani. Nurani inilah pemegang kendali terakhir. Dia ibarat wasit, tiup sempritan kalau Nafsu + Nalar + Naluri lepas kendali lewat batas, langgar aturan. Nurani dengan tegas ingatkan, awas, ikut jalan. Dengan keras Nurani tarik kendali dan diri terpaksa ikut jalan yang dimaui Nurani. Kerjasama antara empat unsur inilah yang membuat diri kita dikendali. (4N, Kwadran Bele, 2011). Dalam kendaraan bermotor, NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI ini  ibarat rem yang terdiri dari minyak rem, kanfas, besi dan injakan yang serentak digerakkan bersama sehingga kendaraan terhenti dan tidak terperosok ke luar jalan.

Kendali diri. Bayi pun sudah tahu kendali diri sehingga menetek susu ibu sebatas ruang ususnya tersedia. Seluruh anggota tubuh diri kita manusia tersusun dalam sistem kendali yang saling mengendalikan. Kendali diri bukan kungkungan yang menyengsarakan. Kendali diri berarti kegiatan yang berjalan dengan tenang dan senang ibarat sais pegang kendali kuda penarik pedati yang jalan gontai sambil sais itu duduk terkantuk-kantuk.  Hidup tenang dan senang itu karena hidup terkendali. Kendali diri itu tanda sadar diri.

Kendali diri. Kalau setiap kita manusia yang milyaran ini masing-masing tahu kendali diri sewajarnya, maka biarpun hidup ini ramai, pasti tetap damai. Itulah yang dikehendaki oleh Sang Juru Damai, TUHAN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *