Tengah. Kalau tengah, berarti ada di kiri dan kanan. Ada atas dan bawah. Atau juga ada lingkaran. Tengah berarti tidak kiri tidak kanan, tidak atas tidak bawah, tidak pinggir tidak luar. Tengah. Di tengah. Orang Latin punya peribahasa tua, ‘Via media aura est‘, artinya: jalan tengah adalah emas. Muncul dalam bahasa kita, ‘jalan tengah’.
Dalam hidup ini paling aman kalau berada di tengah sejauh ada pertimbangan yang matang. Diri kita dikendali oleh empat unsur dalam diri kita: Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. Nafsu adalah keinginan yang setiap saat dapat membelokkan diri kita entah ke kiri atau ke kanan. Nalar memegang kendali agar diri kita tidak terombang-ambing antara dua arus ini, bawah atau atas. Naluri kita tetap mengarahkan diri kita untuk tegak berdiri di tengah untuk tidak terpengaruh oleh kekuatan kiri atau kanan. Nurani kita bertindak untuk mengawasi dengan ketat agar kita tidak jatuh entah ke kiri atau ke kanan. (4N, Kwadran Bele, 2011).
Tengah. Mengapa tengah? Karena tengah itu identik dengan aman, adil, damai. Ke kiri berarti serong. Ke kanan sama saja, menyimpang. Lurus, ya tengah itu. Setiap saat diri kita itu di tengah. Itu berarti sedang berada di jalan yang benar. Kalau mau ke kiri atau kanan, dipertimbangkan alasan yang tepat. Sejauh itu benar dan baik, maka itulah yang namanya tengah, tidak lagi pinggir atau tepian, tidak lagi kiri atau kanan.
Tengah. Berarti tidak belok atau serong. Hidup menjadi tidak seimbang, terombang-ambing karena ada kiri atau kanan. Pilih dan ikut tengah. Ditarik ke kiri atau ke kanan, selalu ada bahaya, ada risiko. Kalau ke kiri atau ke kanan, pasti tinggalkan tengah di mana ada kenyataan yang damai dan adil. Sisi kiri, selalu tonjolkan yang jelek untuk merusak yang baik yang ada di tengah. Sisi kanan, selalu tonjolkan yang baik secara sengaja dalam bentuk penyamaran untuk menghambat keadilan dan kedamaian yang sejati.
Tengah. Tengah selalu baik karena di situlah letaknya keseimbangan antara empat unsur: Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. Ibarat timbangan, tidak berat sebelah. Di tengah itu ada sumber kedamaian dan keadilan yang berasal dari Sang Maha Damai dan Sang Maha Adil. Berdirilah di situ. Jalanlah di situ. Di tengah itu.