Sapa-Senyum-Sembuh-Sehat. Empat kata yang diawali dengan huruf S ini, kembar empat. Ini sebenarnya tampilan dari diri pribadi setiap kita setiap saat. Diri kita yang memiliki empat unsur: Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani membuat kita pribadi yang tampil di mana pun saja suka empat segi ini ada serempak: Sapa-Senyum -Sembuh – Sehat. Nafsu mendorong kita untuk sapa sesama. Nalar membuat kita pikir untuk senyum. Naluri mengajak kita untuk sembuh dari sakit penyakit dan sakit hati. Sehat menenangkan kita untuk tampil ceria dan damai. (4N, Kwadran Bele, 2011).
Sapa. Kalau diri kita melewati atau dilewati seseorang yang biasa kita kenal, tanpa sapa. Betapa galau hati kita sambil bertanya, ada apa? Tadi dia lewat tidak sapa saya. Sebaliknya, kalau seseorang yang sedang tidak disukai, biar pun dia lewat sangat dekat, tidak saya sapa. Kata sapa hilang dalam kamus saat itu. Kerugian besar terjadi antara dua pribadi karena tidak saling sapa. Tetapi kalau saling sapa, maka betapa indahnya hidup yang dinikmati oleh dua pribadi yang saling sapa, entah dalam bentuk pandang saja atau sampai bersentuhan tangan malah saling merangkul.
Senyum. Wajah kita dibentuk untuk senyum yang ditampakkan oleh dua bibir yang merekah ibarat kuntum mawar yang mekar. Senyum lawannya sewot. Tidak ada wajah dibentuk oleh Sang Pencipta untuk sewot. Harus yakin, wajah diciptakan oleh Sang Pencipta untuk senyum. Wajah yang terhias senyum itu ibarat tanaman yang disiram air sewaktu ia gersang. Hati yang kerontang jadi rindang oleh senyum yang membawa kesejukan bagi diri yang senyum dan yang disenyumi.
Sembuh. Sejatinya tiap kita ini sehat. Utuh tumbuh tubuh dan bathin. Alamiah proses tumbuh ini dibarengi ganti berganti yang terasa nyeri. Ini yang disebut sakit. Gigi berganti. Sakit. Gigi tumbuh, sakit hilang, gusi sehat. Organ tubuh yang lain pun demikian. Sakit tanda kurang sehat. Sakit terhenti, sembuh. Ini dambaan setiap pribadi kita. Sembuh itu harus diawali dengan dua yang pertama, sapa dan senyum. Tanpa keduanya, tidak sembuh, malah tambah sakit. Sembuh bathin, dari tersinggung ke senyum tersungging di wajah, itu sembuh bathin.
Sehat. Haaa, ini keadaan yang didambakan dan dirasakan setiap pribadi kita yang melangkah menapaki lorong hidup detik demi detik. Kurang sehat, gelisah, resah. Cari cara apa pun saja, supaya sehat. Sehat tubuh saja, sambil rasa gundah gulana, apa faedahnya. Lengkap kalau sehat itu dialami setiap organ tubuh yang menampilkan empat unsur pemberian Pencipta, Nafsu+ Nalar + Naluri + Nurani.
Diri saya, anda, dia, kita harus sehat. Untuk itu, tampilkan diri setiap saat dengan empat untaian aksi: Sapa-Senyum -Sembuh – Sehat. TUHAN Pencipta kita utus kita lewati hidup di alam ini untuk hidup model begini ini.