Turut serta. Ini bisa ada dua kemungkinan. Turut serta dalam hal yang baik, atau turut serta dalam hal yang kurang baik. Kita manusia ini ada dalam diri kita empat unsur itu: NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI. (4N, Kwadran Bele, 2011). Artikel ini muncul dalam situasi konkrit yang sedang saya alami saat ini.
Turut serta. Ada kawan akrab saya yang sudah banyak berbuat baik bagi diri saya, sedang mengalami masalah. Entah benar atau tidak, saya cuma mengikutinya lewat media sosial. Begitu banyak komentar miring tentang kawan saya ini yang terhitung orang terpandang dalam masyarakat. Komentar positif sedikit sekali. Itu pun kalau muncul, langsung ditanggapi dengan nada sangat sinis, dicap penjilat, pengekor, kelompok komplotan jahat. Begitu banyak orang turut serta dalam hujatan terhadap kawan saya ini.
Turut serta. Waktu artikel ini saya tulis, saya turut serta dalam kelompok kecil yang membela kawan saya yang sedang terpojok ini. Saya tidak turut serta memojokkan. Kalau hukum orang Yahudi dahulu pada abad-abad sebelum dan sesudah Masehi, tercatat, orang yang bersalah berat dihukum rajam dengan batu di pintu gerbang kota sampai orang itu mati tertimbun bebatuan yang terlontar dari semua warga kota. Kawan saya sedang dirajam. Saya tidak turut serta merajam. Karena tidak sampai hati.
Turut serta. Tiap kita manusia ini, saya, anda, dia, kita, sama-sama turut serta merajam atau tidak merajam sesama dalam kasus apa saja. Saya turut serta dalam orang-orang yang tidak merajam teman saya. Di pihak lain, banyak orang yang turut serta merajam teman saya. Yang netral, tidak ada. Kalau ada yang mengetahui ulah kawan saya ini dan tidak berbuat apa-apa, itu omong kosong. Tidak berkomentar pun sudah turut serta dalam tidak menghukum. Hanya ada dua kemungkinan. Turut serta menghukum atau tidak menghukum.
Turut serta. Mengapa saya tidak turut serta dalam mencerca dan mempersalahkan teman saya ini? Ada dua alasan mendasar. Pertama, dia, teman saya dan saya kenal baik diri dan latar-belakangnya serta posisi darurat yang sedang dia hadapi. Dia sudah dan sedang dirajam. NAFSU untuk turut serta menghukum, tidak muncul. NALAR saya beri pertimbangan untuk pikir dan pikir bahwa hari ini dia, besok atau lusa, diri saya pun bisa saja terjerumus pada masalah yang sama. NALURI saya membuat diri saya tidak tega turut serta menghukum karena teman saya sedikit banyak sudah pernah berjasa untuk saya. NURANI saya berbisik untuk menolong atas bermacam cara dan tidak boleh turut serta menghukum. Alasan kedua: kita manusia ini bukan malaikat. Pernah dan akan pernah jatuh dalam kesalahan entah besar atau kecil. Diri saya pun tidak luput dari kesalahan-kesalahan yang sudah pernah saya lakukan dan kemungkinan besar di hari-hari nanti, tertimpa malapetaka dalam bentuk yang lain.
Turut serta. Sebaiknya kita manusia ini turut serta berpikir yang baik bersama-sama, berkata yang santun serentak, berbuat yang luhur secara bergotong-royong dan beramal secara ikhlas terhadap sesama di hadirat Yang MAHA-AGUNG. Ini tidak berat. Turut serta berbuat yang baik, manfaatnya baik berlipat-ganda. Itulah tujuan kita hidup di dunia ini.
Sakit Lutut dan Sendi akan Hilang jika Anda Lakukan Ini Setiap Pagi
Recommended by
EDIT HAPUS
Lihat Filsafat Selengkapnya
BERI NILAI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
AKTUAL
BERMANFAAT
INSPIRATIF
MENARIK
MENGHIBUR
UNIK
Belum ada penilaian.
Jadilah yang pertama untuk
memberikan penilaian!
BERI KOMENTAR
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
KIRIM
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
VIDEO PILIHAN
TAG
humaniora
filsafat
TANGGAPI DENGAN ARTIKEL
RESPONS : 0
KONTEN SPONSOR
Turunkan 18 Kg dengan Konsumsi sebelum Tidur selama Seminggu
Membersihkan Pembuluh Darah Anda dari Kolesterol & Sumbatan Darah
Rambut Pasti Tumbuh Lebat! Tak Peduli Seberapa Parah Botak
Warga Kupang Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
Diabetes Reda dan Pankreas Pulih jika Anda Lakukan Sekali Sehari
The Craziest Game Of 2023!
Artikel Terkait
Siapa yang Menderita Diabetes Baca Segera sebelum Dihapus
PR
Warga Nusa Tenggara Timur Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
PR
Konflik Etnis Tionghoa dan Pribumi di Surakarta (1972-1998)
Banyak Pasien Diabetes Indonesia Nyesal Tak Cepat Tau Ini
PR
ACR Juarai Ganesha Bridge Open Tournament 2023
Diabetes Hilang 100% jika Pankreas Pulih, dengan Makan Ini
PR
Recommended by
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
Daftar
POPULERREKOMENDASI
1
Bantai Man United 7-0, Liverpool Era Baru Telah Lahir
Dani Ramdani
Dibaca 637
2
Luis Diaz dan Diogo Jota, Kolaborasi Epic Tangkis Tekel Serangan Ganas Rivalnya!
M ERIK IBRAHIM
Dibaca 502
3
ACR Juarai Ganesha Bridge Open Tournament 2023
Bert Toar Polii (Bertje)
Dibaca 431
4
Sekolah Mulai Jam 5 Pagi?
Roselina Tjiptadinata
Dibaca 311
5
Liverpool Remukkan MU 7-0, Menikmati Ketajaman Trisula The Reds
Adian Saputra
Dibaca 309
Selengkapnya
NILAI TERTINGGI
Sekolah Mulai Jam 5 Pagi?
Roselina Tjiptadinata
Pinjol dan Paylater Singkirkan Dominasi Bisnis Kartu Kredit
Irwan Rinaldi Sikumbang
Liverpool Menang dan “Biang Kekalahan” Manchester United
AKIHensa
Rotasi Jobdesc Itu Bukan Punishment
Sigit Eka Pribadi
Kalau Dulu Para Presiden adalah Pembaca, Apakah Presiden Berikutnya adalah Penulis?
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
TERBARU
Hasil Survei IPK & IKM Rupbasan Purbalingga Periode Februari 2023
RUPBASAN PURBALINGGA
0
KKN XXI.A.3 UAD MENYULAP EMBER CAT MENJADI TEMPAT SAMPAH YANG BERMANFAAT
muhammad rifky
0
Koperasi Konsumen IKA Alumni SMKN 1 Metro Adakan Grand Launching IKAFlorist
Arroyyan Dwi Andini
0
The Wonder: Florence Pugh Memukau dalam Kisah yang Menarik tentang Iman dan Skeptisisme
Chandra Kesuma
0
Rencana tinggal rencana
Ulfa Yulianingsih
0
ARTIKEL UTAMA
“Call Me Chihiro”, Sisi Lain Kehidupan Mantan Pekerja Seks
Rd.
177
Siswa Finlandia Sekolah Jam 9 Pagi dan Mereka Lebih Sukses
Masykur Mahmud
499
Cultuurstelsel, di Balik Alasan Belanda Memilih Tebu dan Kopi Bukan Sagu atau Padi
Dodik Suprayogi
212
ChatGPT Bisa Membuat Artikel Jadi Lebih Bagus
Budi Susilo
860
Bantai Man United 7-0, Liverpool Era Baru Telah Lahir
Dani Ramdani
637
TENTANG KOMPASIANA
PROFIL
PERFORMA & STATISTIK
TIM
JARINGAN
KGMEDIA.ID
SYARAT DAN KETENTUAN
DEFINISI
KETENTUAN LAYANAN
KETENTUAN KONTEN
PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA
SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN
KETENTUAN PERUBAHAN
UNDANG-UNDANG ITE
PRIVACY POLICY
FAQ KOMPASIANA
KONTEN
TEKNIS DAN GANGGUAN
TIPS DAN TUTORIAL
BISNIS DAN KERJA SAMA
BANTUAN
KONTAK KAMI
Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat Unit II Lantai 6, Jl. Palmerah Barat No. 29-37, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270
6221 536 99 200
6221 5360678
kompasiana@kompasiana.com
Untuk Pengajuan Iklan Dan Kerja Sama Bisa Menghubungi:
kerjasama@kompasiana.com
© 2018 KOMPASIANA.COM. A SUBSIDIARY OF KG MEDIA. ALL RIGHTS RESERVED
0
0
X CLOSE
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Turut serta”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/belanto/64058585cf40870df91e7e22/turut-serta
Kreator: Anton Bele
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com