Dibagi Empat

Dibagi empat. Pribadi manusia dibagi empat atas empat unsur. NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI. Pribadi manusia  yang sempurna itu kalau dihitung dalam persentase, maka NAFSU 25 % + NALAR 25 % + NALURI 25 % + NURAN I 25 %. Jumlah 100 %. Ini ditetapkan oleh TUHAN dalam diri  kita setiap manusia. Dalam  hidup ini setiap pribadi manusia harus upayakan agar empat unsur ini ditampilkan secara seimbang. Kalau salah satu unsur ditampilkan lewat batas, maka pribadi itu menjadi tidak seimbang. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Kalau NAFSU terlalu ditekankan, antara 30 sampai 40 % atau lebih, maka pribadi itu akan dikenal dengan manusia NAFSU dalam arti yang negatif. Pribadi seperti ini biasa menginginkan hal-hal yang lewat batas, sering di luar aturan. Misalnya makan berlebihan, akibatnya kegemukan. Tidur berlebihan, jadilah pemalas. Kuasa berlebihan, diktator.

Kalau NALAR terlalu ditekankan, sampai 30 atau 40 %,  maka pribadi ini utamakan pengetahuan, ilmu, sampai tidak pusing dengan sesama, malah mudah anggap TUHAN tidak ada.

Kalau NALURI terlalu ditekankan, maka pribadi ini cenderung sukuis, kurang menghargai orang dari suku lain atau kelompok lain. Dia selalu membedakan, orang saya dan orang lain.

Kalau NURANI terlalu ditekankan, maka pribadi ini terlihat sok alim, tampil saleh,  anggap orang lain jahat, hanya sendirilah yang suci. Padahal tindakan benci-membenci jadi santapan harian.

Dibagi empat. Maksudnya sederhana. Kalau bidang yang satu berlebihan ditekankan, segera disadari bahwa itu salah dan dikembalikan kepada porsinya, 25 %. Memang harus diakui, kita manusia ini selalu tergoda dan terjerumus ke dalam salah satu kesalahan, mengutamakan salah satu bidang sehingga kurang atau tidak seimbang.

Dibagi empat. Itu berarti tidak dipisah-pisahkan, melainkan diakui dan ditampilkan dalam perilaku harian empat unsur ini secara berimbang. NAFSU diupayakan sewajarnya,  NALAR dicurahkan sejujurnya, NALURI diamalkan seikhlasnya, NURANI diresapkan sesungguhnya. Ini yang dikehendaki TUHAN, PENCIPTA kita dari setiap kita manusia ciptaan-NYA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *