Pakai Otak

Pakai otak. Ini bisa positif bisa negatif. Positif kalau pakai otak untuk cari kebenaran dan pakai kebenaran untuk tujuan yang baik. Negatif kalau sandarkan diri pada otak dan pakai otak untuk berdalih memperdaya sesama. Pakai otak itu ungkapan harian untuk sadarkan diri dan sesama dalam hidup mencari kenyamanan dan keamanan.

NAFSU manusia menyadarkan diri manusia untuk pakai otak, mengupayakan terjadinya kenyamanan dan keamanan.  Cari nasi dan makan kalau lapar. Abaikan dulu rapat, istirahat dan makan. NALAR manusia menyadarkan diri manusia untuk pakai otak, menggali dan menemukan jalan yang tepat untuk hidup nyaman dan aman.

NALURI manusia menyadarkan diri manusia untuk pakai otak, mencari bantuan sesama supaya sama-sama nyaman dan aman. NURANI manusia menyadarkan diri manusia untuk pakai otak menemukan keadaan yang nyaman dan aman tidak hanya dalam dunia yang kelihatan, tetapi dalam dunia yang tidak kelihatan, kuasa TUHAN. Ini kerjasama empat unsur dalam diri manusia, NAFSU + NALAR +  NALURI + NURANI yang menyadarkan diri manusia untuk secara utuh pakai otak menempuh hidup ini secara utuh. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Pakai otak itu biasa. Tidak pakai otak, tidak biasa. Otak ada secara nyata dalam bentuk gumpalan sumsum yang tersimpan dan terlindungi oleh batok kepala manusia. Otak dalam arti yang luas, segala upaya manusia mengerahkan empat unsur dalam diri manusia, NAFSU + NALAR +  NALURI + NURANI untuk hidup nyaman dan aman. Nyaman, segala kebutuhan terpenuhi. Aman, tidak ada gangguan, tidak mengganggu dan diganggu.

Pakai otak itu perintah dari Sang Pencipta, TUHAN. Tidak pakai otak atau kurang pakai otak sama artinya melawan Kehendak TUHAN. Kelaparan dan kemiskinan adalah keadaan tidak cukup bahan untuk dimakan dan tidak cukup bahan untuk dimanfaatkan. Ini terjadi karena kurang atau tidak pakai otak.

Pakai otak hasilnya kebutuhan tercukupi dan terjadilah hidup yang nyaman dan aman. Berarti, kalau ada manusia-manusia, entah pribadi atau kelompok, hidup kurang atau tidak aman dan nyaman, pasti itu karena kurang atau tidak pakai otak. Malah lebih buruk lagi, pakai otak untuk yang sebaliknya dari seharusnya, yaitu: tidak pakai otak untuk tujuan yang baik, tetapi pakai otak untuk mencelakakan diri dan sesama. TUHAN beri otak tetap untuk yang baik, hidup nyaman dan aman.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *