Dewasa dari sudut Filsafat

 

Dewasa itu ukuran untuk manusia. Dewasa fisik (NAFSU). Dewasa mental (NALAR). Dewasa bergaul (NALURI). Dewasa bermenung (NURANI). Empat unsur terpadu dalam ukuran dewasa, matang,  baru manusia itu dinyatakan dewasa. (4 N, Kwadran Bele 2011).

Dewasa artinya bisa bertanggung-jawab atas apa yang dipkirkan, dikatakan dan dilakukan. NAFSU dewasa membuat seseorang itu memiliki barang secara bertanggung-jawab. Seorang memiliki alat tulis. Memakai alat tulis itu untuk menulis hal-hal positif yang tidak merugikan diri dan sesama, berarti NAFSU memiliki alat tulis dan NAFSU mengungkapkan diri itu dewasa dan diharigai orang lain.

NALAR yang dewasa membuat seseorang itu memakai alat tulis untuk mencatat hal-hal yang benar dan berguna untuk diri dan sesama. NALURI yang dewasa membuat seseorang itu memakai alat tulis dan menulis dan menyebarkan berita yang baik kepada sesama. NURANI yang dewasa membuat seseorang itu mencatat hal-hal yang membahagiakan dalam permenungan tentang ulah-laku di waktu yang lalu.

Dewasa itu ukuran yang dituntut dari setiap manusia dengan bertambahnya usia dari tahun ke tahun. Seseorang yang  mengumbar NAFSU seks, ketertarikan antara sesama berlainan jenis kelamin, dianggap tidak dewasa.

Dewasa dalam NAFSU seks membuat seseorang menyalurkan dorongan seks secara wajar mengikuti semua norma yang berlaku. Secara NALAR dalam kondisi dewasa, seseorang menimbang dengan seksama pasangannya untuk hidup bersama dalam satu ikatan perkawinan.

NALURI yang dewasa membuat pasangan suami isteri bertanggung-jawab untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya menjadi orang yang berguna untuk diri dan masyarakat. NURANI yang dewasa mendorong ayah dan ibu itu membiasakan anak-anaknya untuk menghormati diri mereka sebagai orang tua dan mengajar anak-anak untuk berbakti kepada TUHAN sebagai asal-usul kehidupan.

Dewasa dalam NAFSU, NALAR, NALURI dan NURANI membuat kita manusia-manusia ini hidup saling menolong (NAFSU) saling mengingatkan (NALAR) saling menelamatkan (NALURI) saling mengasihi (NURANI). Kumpulan manusia yang dewasa dalam arti yang sesungguhnya membuat masyarakat itu aman dan damai.

Masyarakat yang tidak dewasa terlihat dari gejala banyaknya kejahatan yang terjadi. Masyarakat yang dewasa terlihat dari minimnya kejahatan. TUHAN menempatkan kita di dunia ini untuk saling memperlakukan secara dewasa dan memanfaatkan alam ini secara dewasa pula.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *