Hidup Jujur (6)

 

Harga diri. Tidak ada manusia yang tidak ada harga. Harga diri yang utuh, terdiri dari empat unsur: Nafsu+ Nalar+ Naluri + Nurani. Empat unsur ini yang ditampilkan dalam hidup sehari-hari sehingga tampak, diri ada harga atau tidak.

Kita ada Nafsu untuk tampilkan diri sebagai pribadi yang ada harga. Berpakaian yang pantas, itu tanda ada harga diri. Ibarat etalase, tampilkan isinya, emas. Emas tidak pernah dipamerkan dalam tong sampah. Nafsu kita ada untuk tampilkan diri dengan makan yang baik biar tidak enak, tinggal di rumah yang layak, biar tidak mewah. Ini yang disebut Nafsu yang terukur dan terbatas dalam penampilan diri seseorang yang mempunyai harga diri.

Kita ada Nalar untuk tampilkan diri sebagai seorang yang ada harga agar didengar dan diakui. Harga diri. Kalau Nalar kurang dipakai maka harga diri terlalu dipamerkan secara berlebihan dan kita akan dianggap angkuh.

Kita ada Naluri untuk jaga harga diri itu dengan sikap sopan-santun. Hargai sesama supaya diri pun dihargai. Tiap orang itu ada harga diri sehingga tiap orang ingin dihargai. Melecehkan harga diri orang lain sama saja dengan turunkan harga diri sendiri.

Kita ada Nurani untuk sadar bahwa setiap orang itu ada harga diri karena dihargai oleh Pencipta sebagai ciptaan yang bermartabat. Empat perpaduan inilah yang disebut, empat N, sumber harga diri. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Ada kekeliruan besar yang sering dibuat oleh kita manusia ini dalam bentuk khusus, KKN. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kita ada Nafsu sekian tidak terkendali sampai harga diri kita dicemarkan sampai ke tingkat yang paling rendah. Nafsu tidak dikendali oleh Nalar, Naluri dan Nurani sehingga kita cenderung untuk tampilkan diri sebagai manusia super. Anggap diri paling pintar, Nalar salah arah. Anggap diri paling hebat dalam masyarakat sambil merendahkan orang lain. Ini Naluri yang sudah dibengkokkan. Kita anggap diri paling suci. Ini dorongan Nafsu untuk tampilkan diri sebagai manusia yang paling berharga di atas semua orang. Inilah dosa kesombongan.

Kita dihargai TUHAN, maka kita pun harus menghargai TUHAN dalam Iman, Ibadat dan  karya.  Menghargai sesama tanda kita ada harga diri dan ini yang dikehendaki oleh TUHAN PENCIPTA kita.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *