Nalar. Ini karunia TUHAN kepada kita manusia untuk berpikir dan berpendapat benar, baik dan bagus. Dengan Nalar kita manusia dapat menyambung hidup atas dasar kebenaran.
Kalau Nalar disalah-arahkan maka yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Pemutar-balikan kebenaran ini biasanya dilakukan secara tahu dan mau, secara sadar dengan tujuan yang tidak baik.
Di sini letaknya awal kebiasaan buruk dalam masyarakat, tindakan KKN, Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Tindakan yang sangat merugikan banyak orang.
Nalar, kurnia Tuhan kepada kita manusia yang seharusnya diarahkan untuk mencari kebenaran dan menjadi pengalaman yang baik, bgus dan berguna. Ini berkaitan dengan keinginan Nafsu yang baik dan benar. Nafsu mendorong setiap orang dewasa untuk berketurunan. Di sini Nalar mengarahkan pribadi entah laki-laki atau perempuan untuk memilih dan memutuskan, siapa yang pantas dan patut untuk menjadi pasangan hidup.
Nafsu menginginkan, Nalar memilih dan memutuskan. Naluri memberikan jalan untuk menjalin pergaulan yang sehat dengan sesama untuk menjadi pasangan dan menjalin keakraban dengan seluruh kaum keluarga dua belah pihak, laki-laki dan perempuan. Nurani bekerja dengan memberikan pertimbangan untuk mengikuti kehendak Tuhan, menghargai dan mencintai sesama.
Inilah kerjasama antara 4N dalam diri manusia: Nafsu+Nalar+Naluri+Nurani. (4N, Kwadran Bele, 2011). Nalar memberikan kesadaran kepada manusia bahwa hidup berpasangan itu harus sesuai usia yang dewasa, berpikiran dewasa.
Tidak boleh menjalin hubungan sebagai suami-isteri sebelum usia dewasa. Kematangan untuk hidup berpasangan itu biasanya sesudah mencapai usia dewasa, paling kurang sesudah usia delapan belas tahun.
Nalar diberikan Tuhan kepada kita untuk menghargai sesama sebagaimana diri sendiri ingin dihargai. Memilih teman hidup dalam ikatan perkawinan adalah perwujudan penghargaan kepada sesama. Nalar itu menuntun manusia untuk tidak menipu diri dan sesama. Tipu-menipu itu penyimpangan dari karya Nalar yang benar.
Nafsu menginginkan teman hidup yang sesuai dengan keinginan pribadi. Ketertarikan fisik merupakan hal yang lumrah untuk mengarahkan Nalar supaya mempertimbangkan keadaan diri pasangan yang akan dipilih.
Dalam pengambilan keputusan, banyak pribadi manusia yang lain dilibatkan. Ini karya Naluri. Hidup tidak sendirian. Nurani menenangkan diri kita kalau pilihan itu tepat dan kedua belah pihak saling menerima.
Nalar ada untuk digunakan memenuhi keinginan Nafsu sesuai Naluri dan Nurani secara benar, sesuai cita-rasa manusiawi dan kehendak Ilahi. Kehidupan manusia yang berpasang-pasang di dunia ini tidak boleh dirusak dan dirasuk oleh tindakan merusak (Korupsi), tindakan persengkongkolan jahat (Kolusi) dan tindakan pilih kasih sambil mengabaikan adanya orang lain (Nepotisme).
Nalar menjadi sarana pembelajaran untuk kita manusia agar menghindari perbuatan tercela, merusak, menipu dan membenci.
Nalar mengarahkan kita untuk hidup bersama secara akrab penuh persaudaraan dan bersama hidup bersujud kepada TUHAN, Pencipta kita.